Strengthening Collaborative Management of Mesangat Suwi Wetlands (2021-2024)

March 31, 2022

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

The program “Strengthening Collaborative Management of Mesangat Suwi Wetlands Essential Ecosystem as Habibat of Siamese Crocodiles (Crocodylus siamensis) and Proboscis Monkeys (Nasalis larvatus) in East Kutai Regency” was implemented by Consortium Yasiwa and Ulin Foundation with funding from the Tropical Forest Conservation Act Kalimantan (TFCAK), for the period April 2021 to March 2024.

Four targets:

  1. Optimizing the role and involvement of Collaborativ Management Forum members in managing KEE LBMS. Understanding and commitment of forum members are built through forum coordination meetings and engagement of forum members in field activities which are also intended to build connectedness with the village government and community.
  2. Collecting more comprehensive basic information on ecological, social and hydrological aspects to provide the information for long-term management planning.
  3. Provide Mesangat Suwi Wetland Management Plan from various aspects to ensure protection, conservation of biodiversity, ecosystem restoration and sustainable use for the long term, as well as guide for proboscys monkey habitat management and siamese crocodyle habitat management,

Strengthening Community-Based Management is developed through training and assistance for villages planning and natural resource management that is integrated with village Sustainable Development Goals (SDGs).

 

 Pengelolaan_Kolaboratif

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Program Lainnya

Conservation of Proboscis Monkey (Nasalis larvatus) Habitat in Suwi Wetland (2017-2020)
Conservation Programs Development of PT Pusaka Agro Lestari  (2013-2015)
Conservation Programs Development of PT Henrison Inti Persada (2013-2015)

MENGAPA KONSERVASI?

Banyak yang tidak menyadari begitu besar nilai dan manfaat keragaman hayati sebagai dasar dari kehidupan di bumi dan jasa ekologi yang disediakan secara cuma-cuma oleh habitat-habitat alami dalam bentang alam.
Sebagian besar keragaman hayati hidup di luar kawasan dilindungi, yang umumnya merupakan hutan dataran rendah yang memiliki keragaman hayati yang tinggi, lahan basah yang penting untuk tata air, ataupun lahan gambut yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Ragam pemanfaatan bentang alam merupakan hasil perkembangan dari waktu ke waktu untuk pertanian, perkebunan, perikanan, agroforestry, pertambangan, pemukiman, yang perlu diimbangi dengan alokasi hutan lindung dan konservasi yang proporsional untuk menjaga ketahanan lingkungan
Oleh karena itu, para pihak yang memanfaatkan bentang alam bertanggung jawab untuk mempertahankan keragaman hayati dengan menyisihkan habitat-habitat alami sebagai aset yang penting untuk kehidupan masa depan. Kegiatan inti Yasiwa difokuskan pada pencapaian pengelolaan konservasi praktis dan efektif untuk keragaman hayati dan habitatnya pada beragam pemanfaatan bentang alam tersebut di atas.
Previous
Next

YASIWA, 2020