Kadal: Jenis, Habitat, Persebaran, dan Ciri-cirinya

December 26, 2022

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Kadal salah satu kelompok reptile berkaki empat, memiliki sisik licin, bertubuh kecil, dan kulitnya tampak berkilau. Sebagai hewan poikiloterm, di mana suhu tubuhnya di pengaruhi oleh lingkungan. Kadal bisa menaikkan suhu tubuh dengan berjemur di pagi hari sampai siang hari guna menyeimbangkan metabolisme tubuhnya.

Kadal Kebun

            Eutropis multifasciata atau disebut kadal kebun sangat umum dijumpai, baik di hutan, pekarangan rumah, semak belukar, hingga kebun yang ditutupi serasah daun. Kadal kebun adalah salah satu jenis dari famili Scincidae yang hidup terestrial dan aktif pada siang hari selama intensistas cahaya matahari masih ada.

            Kadal kebun tersebar di berbagai wilayah, di antaranya India, Taiwan, China Selatan, Myanmar, Thailan, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Reptil ini tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Pulau Komodo, Floses, dan Sulawesi, dari dataran rendah hingga ketinggan 1200 mdpl. Di Lahan Basah Mesangat Suwi sangat umum dijumpai. 

            Pada siang hari, kadal aktif mencari makan. Pakan uatamanya berupa serangga, cacing, kodok kecil, dan jenis reptil atau kadal lain yang bertubuh kecil. Sementara malam hari, kadal tidur di bawah lapisan serasah, tumpukkan batu, dan timbunan kayu. Kadal pandai memanjat pohon, dinding tembok yang agak kasar sampai ketinggian 10 meter.

            Untuk ukuran tubuhnya bisa mencapai 22 cm. Pada tubuh bagian atasnya berwarna cokelat tembaga keemasan dan ada bercak kehitaman di tepi sisik yang membentuk pola garis memanjang. Sisi bawah tubuhnya berwarna abu-abu keputihan atau kuning. Dengan sisik bagian tubuh tersusun dalan 30 – 34 deret.

Kadal Pohon Kalimantan

            Kadal pohon Kalimantan atau Dasia vittata adalah spesies kadal pohon endemik yang berasal dari pulau Kalimantan. Dalam bahasa Inggris sering disebut Striped Bornean Tree Skink atau Striped Tree Skink. Sesuai namanya, kadal ini hanya terdapat di wilayah Kalimantan, meliputi Serawak, Borneo, hingga Sabah. Lalu, habitat alaminya di pepohonan di dalam hutan dan sekitar perkebunan.

            Kadal aktif pada siang hari dan mencari makan. Pakan utamanya berupa semut, beberapa serangga kecil, nyamuk, dan belalang. Ketika berkembang biak, kadal betina bisa memproduksi 2 – 4 butir telur.

            Panjang ukuran tubuhnya bisa mencapai 10,8 cm. Jari kakinya ramping dan kuku-kuku yang tajam memudahkannya melakukan aktivitas saat sedang mencari makan di pohon dan membuatnya sangat lincah ketika memanjat.

            Warna tubuhnya didominasi cokelat dengan bintik-bintik kuning pada bagian punggung, kaki, dan ekor. Bagian kepala sampai leher berwarna hitam dengan strip putih kekuningan. Lalu, bagian perut, dalam kaki, dan sisi ekor bawah berwarna hijau.

            Sejauh ini kadal pohon Kalimantan beberapa kali dijumpai di Lahan Basah Suwi. Tidak mudah teramati karena memang hidup di pohon. Bukti temuan di dapat dari hasil kamera jebakan. Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin (ml.)

Kadal Pohon kalimantan terfoto kamera jebakan di Lahan Basah Suwi
Kadal Pohon kalimantan terfoto kamera jebakan di Lahan Basah Suwi

 

Kadal Pohon Kalimantan (Dasia vittate). Foto: www.hepetofauna
Kadal Pohon Kalimantan (Dasia vittate). Foto: www.hepetofauna

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Pelatihan Pengelolaan Website Desa: Langkah Strategis Menuju Transformasi Digital
Rencana Strategis Yasiwa
Rencana Strategis Yasiwa
Merajut Komunikasi Untuk Pengelolaan KEP LBMS

MENGAPA KONSERVASI?

Banyak yang tidak menyadari begitu besar nilai dan manfaat keragaman hayati sebagai dasar dari kehidupan di bumi dan jasa ekologi yang disediakan secara cuma-cuma oleh habitat-habitat alami dalam bentang alam.
Sebagian besar keragaman hayati hidup di luar kawasan dilindungi, yang umumnya merupakan hutan dataran rendah yang memiliki keragaman hayati yang tinggi, lahan basah yang penting untuk tata air, ataupun lahan gambut yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Ragam pemanfaatan bentang alam merupakan hasil perkembangan dari waktu ke waktu untuk pertanian, perkebunan, perikanan, agroforestry, pertambangan, pemukiman, yang perlu diimbangi dengan alokasi hutan lindung dan konservasi yang proporsional untuk menjaga ketahanan lingkungan
Oleh karena itu, para pihak yang memanfaatkan bentang alam bertanggung jawab untuk mempertahankan keragaman hayati dengan menyisihkan habitat-habitat alami sebagai aset yang penting untuk kehidupan masa depan. Kegiatan inti Yasiwa difokuskan pada pencapaian pengelolaan konservasi praktis dan efektif untuk keragaman hayati dan habitatnya pada beragam pemanfaatan bentang alam tersebut di atas.
Previous
Next

YASIWA, 2020