Ikan Toman : Habitat, Ciri Morfologi, dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

June 3, 2022

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Toman atau Channa micropeltes tergolong ikan predator yang masih satu keluarga dengan gabus (Channa striata). Ikan toman dijuluki sebagai ‘Giant Snakehead atau Red Snakehead’. Nama snakehead merujuk pada bentuk kepalanya yang menyerupai ular dan bergigi-gigi runcing.
Habitat Ikan Toman
Spesies ikan toman menyebar luas di seluruh Asia Tenggara yang meliputi, Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, Thailand, India, Myanmar, Laos, hingga Vietnam. Namun, keberadaannya di India (Tamilnadu dan Kerala) diperkirakan dibawa masuk oleh manusia pada abad ke-19.
Selain itu, ikan toman juga cukup terkenal di Amerika Serikat. Diketahui, spesies ini telah dibawa masuk karena adanya jual-beli dari Asia dan dilepaskan ke dalam sungai secara illegal. Sementara di Singapura, toman dipelihara pada kolam-kolam pemancingan. Ikan ini mempunyai tarikan yang kuat saat menyambar umpannya, sehingga menjadi daya tarik bagi para pemancing di sana. Bahkan, kerap kali para pencinta ikan predator memelihara toman sebagai ikan hias dan diekspor ke mancanegara.

Tingkah Laku Ikan Toman
Toman dikenal sebagai ikan buas agresif yang akan memangsa aneka jenis ikan kecil lainnya. Selain itu, dapat memangsa serangga dan kodok yang sedang berada di lingkungannya. Induk toman seringkali berenang di sekitar kelompok anak-anaknya yang masih kecil. Maka dari itu, toman mempunyai kebiasaan ‘mengasuh’ anak-anaknya.
Di samping itu, induknya juga tidak akan segan-segan menyerang hewan lain yang berenang terlalu dekat dengan anak-anaknya. Tak hanya hewan kecil, manusia pun dapat dimangsa oleh ikan toman jika lingkungan hidupnya terganggu atau anaknya sedang dalam bahaya.
Ciri-Ciri Morfologi Ikan Toman
Ikan air tawar ini mempunyai bentuk tubuh silindris dengan kepala pipih dan bersisik layaknya kepala ular. Sebagai ikan predator, toman mempunyai moncong yang agak runcing dengan gigi taring tajam. Ikan toman dapat tumbuh hingga satu meter lebih panjangnya. Tak heran, ia termasuk keluarga Channidae yang tergolong paling besar.
Toman muda dapat diidentifikasi dengan warna kulitnya yang merah. Ketika memasuki usia dua bulan, coraknya akan dihiasi dengan garis hitam dan oranye yang melintang pada sekujur tubuhnya. Saat memasuki usia dewasa, coraknya akan mulai memudar. Tubuhnya berwarna keabu-abuan pada bagian atasnya, sementara bagian perutnya berwarna putih.
Manfaat Ikan Toman Untuk Kesehatan
Channa micropeltes umumnya diolah menjadi makanan lezat, seperti ikan bakar, gulai, hingga sup. Jenis ikan tawar ini memang sangat digemari masyarakat Kalimantan. Pada masyarakat yang tinggi di Sungai Mesangat juga mengolahnya sebagai ikan asin untuk dijual. Begitu pula di Sumatera, toman menjadi salah satu bahan pembuatan kuliner pempek sebagai makanan khas Palembang. Di samping itu, toman juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya
Mengandung Banyak Sumber Vitamin
Tak hanya dikenal sebagai ikan predator saja, tetapi toman kaya juga akan sumber gizi yang sangat penting untuk tubuh, terutama vitaminnya. Beberapa vitamin di dalamnya, yaitu vitamin B, A, D, dan E.
Membantu Perkembangan Tulang Anak
Manfaat kedua yang bisa diperoleh dari mengonsumsi ikan toman adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak. Hal ini disebabkan adanya kandungan asam amino essensial yang membantu penyerapa kalsium, menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan menyehatkan tulang. Selain itu, kandungannya juga menghasilkan hormone, enzim, anti bodi, hingga pembentukan kolagen.
Membantu Meningkatkan Kinerja Otak
Selain rasanya yang lezat, toman juga membantu meningkatkan kinerja otak. Adanya kandungan cerebellum mampu mendorong kesehatan tubuh dan memperbaiki kinerja otak agar dapat bekerja lebih baik.
Mampu Mengontrol Tekanan Darah
Hipertensi dapat diatasi hanya dengan mengonsumsi ikan toman. Sebab, tingginya kadar kalium pada toman sangat baik untuk membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal. Tak hanya itu, kandungannya juga mampu menurunkan risiko terjadinya komplikasi.

Ikan toman hasil tangkapan nelayan di Lahan basah Suwi (foto: Irwan)
Ikan toman hasil tangkapan nelayan di Lahan basah Suwi (foto: Irwan)

 ikan-toman-hasil-tangkapan-nelayan-2

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Pelatihan Pengelolaan Website Desa: Langkah Strategis Menuju Transformasi Digital
Rencana Strategis Yasiwa
Rencana Strategis Yasiwa
Merajut Komunikasi Untuk Pengelolaan KEP LBMS

MENGAPA KONSERVASI?

Banyak yang tidak menyadari begitu besar nilai dan manfaat keragaman hayati sebagai dasar dari kehidupan di bumi dan jasa ekologi yang disediakan secara cuma-cuma oleh habitat-habitat alami dalam bentang alam.
Sebagian besar keragaman hayati hidup di luar kawasan dilindungi, yang umumnya merupakan hutan dataran rendah yang memiliki keragaman hayati yang tinggi, lahan basah yang penting untuk tata air, ataupun lahan gambut yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Ragam pemanfaatan bentang alam merupakan hasil perkembangan dari waktu ke waktu untuk pertanian, perkebunan, perikanan, agroforestry, pertambangan, pemukiman, yang perlu diimbangi dengan alokasi hutan lindung dan konservasi yang proporsional untuk menjaga ketahanan lingkungan
Oleh karena itu, para pihak yang memanfaatkan bentang alam bertanggung jawab untuk mempertahankan keragaman hayati dengan menyisihkan habitat-habitat alami sebagai aset yang penting untuk kehidupan masa depan. Kegiatan inti Yasiwa difokuskan pada pencapaian pengelolaan konservasi praktis dan efektif untuk keragaman hayati dan habitatnya pada beragam pemanfaatan bentang alam tersebut di atas.
Previous
Next

YASIWA, 2020