Toman atau Channa micropeltes tergolong ikan predator yang masih satu keluarga dengan gabus (Channa striata). Ikan toman dijuluki sebagai ‘Giant Snakehead atau Red Snakehead’. Nama snakehead merujuk pada bentuk kepalanya yang menyerupai ular dan bergigi-gigi runcing.
Habitat Ikan Toman
Spesies ikan toman menyebar luas di seluruh Asia Tenggara yang meliputi, Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Malaysia, Thailand, India, Myanmar, Laos, hingga Vietnam. Namun, keberadaannya di India (Tamilnadu dan Kerala) diperkirakan dibawa masuk oleh manusia pada abad ke-19.
Selain itu, ikan toman juga cukup terkenal di Amerika Serikat. Diketahui, spesies ini telah dibawa masuk karena adanya jual-beli dari Asia dan dilepaskan ke dalam sungai secara illegal. Sementara di Singapura, toman dipelihara pada kolam-kolam pemancingan. Ikan ini mempunyai tarikan yang kuat saat menyambar umpannya, sehingga menjadi daya tarik bagi para pemancing di sana. Bahkan, kerap kali para pencinta ikan predator memelihara toman sebagai ikan hias dan diekspor ke mancanegara.
Tingkah Laku Ikan Toman
Toman dikenal sebagai ikan buas agresif yang akan memangsa aneka jenis ikan kecil lainnya. Selain itu, dapat memangsa serangga dan kodok yang sedang berada di lingkungannya. Induk toman seringkali berenang di sekitar kelompok anak-anaknya yang masih kecil. Maka dari itu, toman mempunyai kebiasaan ‘mengasuh’ anak-anaknya.
Di samping itu, induknya juga tidak akan segan-segan menyerang hewan lain yang berenang terlalu dekat dengan anak-anaknya. Tak hanya hewan kecil, manusia pun dapat dimangsa oleh ikan toman jika lingkungan hidupnya terganggu atau anaknya sedang dalam bahaya.
Ciri-Ciri Morfologi Ikan Toman
Ikan air tawar ini mempunyai bentuk tubuh silindris dengan kepala pipih dan bersisik layaknya kepala ular. Sebagai ikan predator, toman mempunyai moncong yang agak runcing dengan gigi taring tajam. Ikan toman dapat tumbuh hingga satu meter lebih panjangnya. Tak heran, ia termasuk keluarga Channidae yang tergolong paling besar.
Toman muda dapat diidentifikasi dengan warna kulitnya yang merah. Ketika memasuki usia dua bulan, coraknya akan dihiasi dengan garis hitam dan oranye yang melintang pada sekujur tubuhnya. Saat memasuki usia dewasa, coraknya akan mulai memudar. Tubuhnya berwarna keabu-abuan pada bagian atasnya, sementara bagian perutnya berwarna putih.
Manfaat Ikan Toman Untuk Kesehatan
Channa micropeltes umumnya diolah menjadi makanan lezat, seperti ikan bakar, gulai, hingga sup. Jenis ikan tawar ini memang sangat digemari masyarakat Kalimantan. Pada masyarakat yang tinggi di Sungai Mesangat juga mengolahnya sebagai ikan asin untuk dijual. Begitu pula di Sumatera, toman menjadi salah satu bahan pembuatan kuliner pempek sebagai makanan khas Palembang. Di samping itu, toman juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya
Mengandung Banyak Sumber Vitamin
Tak hanya dikenal sebagai ikan predator saja, tetapi toman kaya juga akan sumber gizi yang sangat penting untuk tubuh, terutama vitaminnya. Beberapa vitamin di dalamnya, yaitu vitamin B, A, D, dan E.
Membantu Perkembangan Tulang Anak
Manfaat kedua yang bisa diperoleh dari mengonsumsi ikan toman adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak. Hal ini disebabkan adanya kandungan asam amino essensial yang membantu penyerapa kalsium, menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan menyehatkan tulang. Selain itu, kandungannya juga menghasilkan hormone, enzim, anti bodi, hingga pembentukan kolagen.
Membantu Meningkatkan Kinerja Otak
Selain rasanya yang lezat, toman juga membantu meningkatkan kinerja otak. Adanya kandungan cerebellum mampu mendorong kesehatan tubuh dan memperbaiki kinerja otak agar dapat bekerja lebih baik.
Mampu Mengontrol Tekanan Darah
Hipertensi dapat diatasi hanya dengan mengonsumsi ikan toman. Sebab, tingginya kadar kalium pada toman sangat baik untuk membantu menjaga tekanan darah agar tetap normal. Tak hanya itu, kandungannya juga mampu menurunkan risiko terjadinya komplikasi.