Belut Sawah, Ikan Darat Kaya Akan Manfaat Untuk Kesehatan

February 22, 2024

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Belut sawah menjadi salah satu hidangan olahan yang digemari masyarakat Indonesia. Ikan ini dikenal dengan cita rasanya yang lezat, gurih, dan dagingnya empuk. Jadi, nggak heran kalau belut cukup familiar ditelinga masyarakat bukan? Lalu, bagaimana klasifikasi dari jenis ikan darat yang satu ini? Yuk, simak penjelasannya!

Termasuk Jenis Ikan, Tapi Tidak Bersisik

            Belut sawah (Monopterus albus) termasuk sejenis ikan darat yang tidak bersirip, tidak bersisik, dan memiliki tubuh memanjang seperti ular. Panjang tubuhnya diperkirakan mencapai 25 – 40 cm. Bagian sirip perut, anal, dan bagian dada berukuran sangat kecil sehingga tidak terlihat.

 Punggung belut berwarna kehijauan, sementara bagian perut berwarna kekuning-kuningan. Giginya kecil rucing berbentuk kerucut dan bibir berupa lipatan kulit yang melebar di sekitar mulutnya. Belut berjalan dengan mengesotkan badannya secara meliuk-liuk.

 Belut dapat bergerak dengan sangat lincah dikarenakan tubuhnya yang licin atau berlendir, sehingga cukup sulit untuk ditangkap. Ikan ini sensitif terhadap gerakan makhluk lain dan biasanya akan aktif pada malam hari.

            Ikan belut termasuk hewan hermaprodit atau yang dapat berganti kelamin. Pada masa muda, belut betina akan bersarang di lubang untuk meletakkan telur-telurnya pada air yang dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda berjenis kelamin betina. Namun, dalam usia perkembangan berikutnya akan berubah menjadi belut jantan.

Ketika masuk musim kawin (siap kawin), sang betina berada di usia 10 bulan ke bawah. Sementara jantan, biasanya pada usia 10 bulan ke atas. Belut pun dijuluki sebagai predator ganas di lingkungan sawah dan rawa. Spesies ini memakan ikan kecil, cacing, hingga krustasea. Kebiasaannya akan bersarang di dalam lubang berlumpur sambil menunggu mangsa lewat.

Habitatnya Berada di Persawahan

            Berdasarkan namanya, ikan belut sawah, hidup di perairan tawar yang dangkal dan mengandung banyak lumpur seperti sawah. Tersebar di beberapa wilayah Indonesia, seperti Pulau Jawa, Madura, Bali, dan Kalimantan.

Belut mampu hidup di air keruh dan dapat menyesuaikan diri dengan kadar oksigen yang rendah. Kadar oksigen yang diserap 25% dari udara menggunakan kulitnya. Ikan ini juga hidup di daerah berlumpur. Kemampuan ini didapatkan karena belut memiliki alat pernapasan tambahan, yaitu kulit tipis berlendir yang terdapat pada rongga mulut.

Selain Rasa yang Enak, Ternyata Juga Dagingnya Berkhasiat

            Kalau soal rasa, sepertinya ikan belut ini tidak perlu diragukan lagi ya? Nah, di balik rasanya yang lezat, ikan ini juga punya berbagai khasiat untuk kesehatan.

  1. Sumber Protein

Daging belut mengandung protein yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Bahkan, dapat memenuhi asupan protein harian sebanyak 20 gram dari seporsi belut. Maka dari itu, belut baik dikonsumsi oleh ibu hamil maupun balita, tentunya dengan penyajian yang tepat.

  1. Mencegah Kekurangan Sel Darah Merah

Kandungan lain yang ada dalam daging belut ialah vitamin B12 dan folat. Kedua kandungan ini penting untuk pembentukan sel darah merah. Jika jumlahnya kurang, tentu menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah. Dengan mengonsumsi ikan belut, menjadi salah satu cara pencegahan anemia lho!

  1. Mengandung Fosfor

    Belut (Monopteros albus) tercatat ditemukan di Lahan Basah Mesangat. Foto: www.gurusiana.id
    Belut (Monopteros albus) tercatat ditemukan di Lahan Basah Mesangat. Foto: www.gurusiana.id

Manfaat ikan belut selanjutnya adalah sebagai sumber fosfor. Kandungan tersebut bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi. Dengan mengonsumsi belut secara tepat dan rutin, bisa menghindari penyakit osteoporosis. Tak heran, kalau daging ikan ini sangat baik dikonsumsi oleh para lansia dan balita.

Daging Belut Memiliki Nilai Ekonomi Tinggi

            Selain mengandung banyak manfaat untuk kesehatan, ikan belut juga mempunyai potensi nilai ekonomis yang tinggi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya peminat belut sawah dari tahun ke tahun, sehingga hargnya pun ikut melonjak. Biaya budidaya pun terbilang murah, tetapi harga jualnya tinggi. Diperkirakan harga belut per kg sekitar 65 – 90 ribu. Tentu, budidaya belut bisa mendatangkan peluang keuntungan yang menjanjikan (ml).

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Pelatihan Pengelolaan Website Desa: Langkah Strategis Menuju Transformasi Digital
Rencana Strategis Yasiwa
Rencana Strategis Yasiwa
Merajut Komunikasi Untuk Pengelolaan KEP LBMS

MENGAPA KONSERVASI?

Banyak yang tidak menyadari begitu besar nilai dan manfaat keragaman hayati sebagai dasar dari kehidupan di bumi dan jasa ekologi yang disediakan secara cuma-cuma oleh habitat-habitat alami dalam bentang alam.
Sebagian besar keragaman hayati hidup di luar kawasan dilindungi, yang umumnya merupakan hutan dataran rendah yang memiliki keragaman hayati yang tinggi, lahan basah yang penting untuk tata air, ataupun lahan gambut yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Ragam pemanfaatan bentang alam merupakan hasil perkembangan dari waktu ke waktu untuk pertanian, perkebunan, perikanan, agroforestry, pertambangan, pemukiman, yang perlu diimbangi dengan alokasi hutan lindung dan konservasi yang proporsional untuk menjaga ketahanan lingkungan
Oleh karena itu, para pihak yang memanfaatkan bentang alam bertanggung jawab untuk mempertahankan keragaman hayati dengan menyisihkan habitat-habitat alami sebagai aset yang penting untuk kehidupan masa depan. Kegiatan inti Yasiwa difokuskan pada pencapaian pengelolaan konservasi praktis dan efektif untuk keragaman hayati dan habitatnya pada beragam pemanfaatan bentang alam tersebut di atas.
Previous
Next

YASIWA, 2020