Tahukah kamu? Jika burung kadalan termasuk salah satu burung lokal di Indonesia yang terbilang cukup unik. Burung ini jarang menggunakan sayapnya untuk terbang, kecuali hanya bergerak dengan melompat atau memanjat dari cabang satu ke cabang lainnya. Beberapa spesiesnya memang memiliki perilaku sangat tenang. Nah, dua di antaranya akan dibahas dalam artikel ini. Yuk, lihat artikel berikut!
Burung Kadalan Birah
Kadalan birah atau dengan nama latin Phaenicophaeus curvirostris adalah burung lokal Indonesia dengan persebarannya, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Selain itu, dapat dijumpai pula di Semenanjung Malaysia, Myanmar, Selatan Thailand, dan barat laut Filipina.
Pergerakan burung kadalan birah sangat berhati-hati dan pelan. Mereka mengintai mangsanya secara perlahan, namun pasti. Suaranya juga kurang bervariatif, sekilas mirip seperti ayam, dan suara iramanya cepat
Burung ini kerap kali mengunjungi semak belukar di hutan primer maupun sekunder, dan padang ilalang. Kadalan birah bertipe karnivora yang memangsa serangga besar, kepiting, kadal, ulat bulu, semut hingga anak burung jenis lain.
Dengan ekor panjangnya, burung ini bisa menjaga keseimbangan tubuh pada saat bersandar memakai dadanya pada ranting pohon. Perilaku unik lainnya, yaitu tidak rajin berbunyi dan lebih banyak diam agar menghindari pendeteksian burung pemangsa.
Phaenicophaeus curvirostris memiliki ukuran tubuh yang besar sekitar 49 cm. Tubuh bagian atas berwarna hijau pucat, mahkota dan tengkuk berwarna abu-abu, paruh hijau, serta area kulit mata berwarna merah. Burung jantan memiliki iris mata berwarna kebiruan, sementara betina berwarna putih kekuningan. Tubuh bagian bawah berwarna merah karat dan kaki berwarna abu-abu.
Musim perkembangbiakannya bergantung pada habitatnya, alaminya dimulai antara bulan Juli – Agustus dan November – Maret. Burung jantan dan betina akan membangun sarangnya bersama. Sarang tersebut terbuat dari ranting dan dedaunan kering yang terletak di pohon.
Telur akan dierami selama 13 hari secara bergantian. Ketika menetas, burung muda akan tetap berada di sarangnya hingga umur 11 hari dan akan diasuh kedua induknya sampai memasuki usia dewasa. Lalu, apakah burung kadalan birah dilindungi? Ternyata, spesies ini tidak masuk ke dalam daftar Least Concern (LC).
Burung Kadalan Beruang
Kadalan beruang atau Phaenicophaeus diardi juga termasuk spesies burung pemalu yang kerap kali diteramati berpindah tempat dengan merayap dalam vegetasi rimbun di atas pohon. Burung ini dapat dijumpai di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), ada pula Semenanjung Malaysia, Thailand, dan Myanmar.
Habitat alaminya berada di hutan primer kering, hutan rawa, dan vegetasi sekunder dengan ketinggian 900 mdpl. Kadalan beruang bisa dijumpai pada tajuk pohon di sekitar rawa, Sama seperti kadalan birah, jenis ini juga memangsa serangga berupa belalang, jangkrik, kupu-kupu, dan ulat. Hidup dalam bekelompok kecil atau berpasangan. Spesies ini berkembang biak pada bulan Januari hingga April.
Tubuhnya berukuran besar mencapai 34 cm. Bulu tubuhnya didominasi warna abu-abu, sayap hijau mengkilap kebiruan, setiap ujung bulu ekor umumnya tidak sama panjang, dan paruh berwarna hijau. Lalu, iris putih kebiruan, bagian kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna merah tua, dan kaki berwarna abu-abu biru.
Baik kadalan birah ataupun kadalan beruang, keduanya belum termasuk kategori satwa dilindungi atau Least Concern (LC). Namun, bukan berarti keberadaan mereka bebas untuk diburu ataupun diperjual belikan. Sudah semestinya, kita jaga dan patut dilestarikan.Konsorsium Yasiwa-yayasan Ulin (ml).