4 Rangkaian Kegiatan Survei Kolaborasi Bekantan

September 4, 2023

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Konsorsium Yasiwa – Yayasan Ulin mengadakan survei kolaborasi bekantan yang terbagi dalam empat rangkaian kegiatan. Adanya survei ini bertujuan memperkenalkan lahan basah Mesangat Suwi kepada dunia pendidikan. Ditambah dengan sesi sharing informasi antara kecamatan dan dunia pendidikan.

Survei diawali dengan pertemuan para pihak dari tingkat provinsi, di antaranya perwakilan Universitas Widya Gama Mahakam dan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), serta perwakilan tingkat lokal dari SMA Muara Ancalong. Sementara itu, tingkat kecamatan Tripika (Tiga pimpinan kecamatan, yaitu camat, polsek, dan ramil) berserta perwakilan desa.

            Pertemuan para pihak ini membahas koordinasi rencana patroli bersama. Dalam diskusi Selasa (25/07/23) tersebut, diputuskan bahwa akan dijadwalkan patorili bersama antara polisi, koramil, Masyarakat Peduli Konservasi (MPK), perwakilan desa, dan bersama konsorsium.

Adanya, pelibatan Kepala Urusan Umum (Kaur Umum) Desa Kelinjau Ilir juga bertujuan untuk mengetahui lokasi-lokasi perkembangbiakan ikan yang perlu dilindungi berserta memberikan masukan saat menyusun rancangan peraturan desa mengenai pengelolaan sumber daya perikanan.

Patroli akan menggunakan perahu yang telah disumbangkan oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan Kelinjau (KPH Kelinjau) dan ditambah satu perahu dari MPK. Kegiatan pun dilanjutkan dengan survei bekantan bersama para pihak, di lahan basah Suwi. Sayangnya, tidak dijumpai bekantan tetapi tim mengunjungi area penanaman yang dilakukan sejak tahun 2017.

Sembari menikmati senja di lahan basah, anggota tim berkesempatan memancing di rakit-rakit nelayan. Hasil tangkapan pun dibakar dan dinikmati bersama untuk makan malam. Pada kesempatan yang sama, tim berdialog dengan para nelayan di Suwi. Tim menyampaikan, bahwa Suwi memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi tempat wisata. Menariknya, nelayan memberikan merespon positif dan sangat mendukung potensi yang bisa dikembangkan.

Pada hari berikutnya, Rabu (26/07/23) Konsorsium memfasilitasi 20 siswa dari SMA Negeri 1 Muara Ancalong untuk melakukan pengamatan bekatan dan berkunjung ke Loa Putih. Sangat beruntung mendapat kesempatan yang istimewa, karena bisa mengamati kelompok bekantan yang jumlahnya hamper 30 individu dalam satu lokasi. Selain memberikan edukasi, mereka juga diberikan fasilitas berperahu agar dapat mengambil dan membuat video mengenai lahan basah yang nantinya akan dilombakan.

            Penghujung kegiatan, Kamis (27/07/23) tiga dosen dari Universitas Widya Gama dan Polnes berkunjung ke sekolah, terutama untuk siswa kelas 12 yang bertujuan memberikan sosialisasi tentang program yang ada di kampus masing-masing.(ml.)

Dialog perwakilan perguruan tinggi dengan Polsek, Danramil, Camat, dan kelompok nelayan.
Dialog perwakilan perguruan tinggi dengan Polsek, Danramil, Camat, dan kelompok nelayan.

 

Orientasi di Lahan Basah Suwi, bagi perwakilan desa, dan perguruan tinggi.
Orientasi di Lahan Basah Suwi, bagi perwakilan desa, dan perguruan tinggi.

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Rencana Strategis Yasiwa
Rencana Strategis Yasiwa
Merajut Komunikasi Untuk Pengelolaan KEP LBMS
Dijuluki Sebagai Beruang Terkecil di Dunia, Begini Fakta Tentangnya!

MENGAPA KONSERVASI?

Banyak yang tidak menyadari begitu besar nilai dan manfaat keragaman hayati sebagai dasar dari kehidupan di bumi dan jasa ekologi yang disediakan secara cuma-cuma oleh habitat-habitat alami dalam bentang alam.
Sebagian besar keragaman hayati hidup di luar kawasan dilindungi, yang umumnya merupakan hutan dataran rendah yang memiliki keragaman hayati yang tinggi, lahan basah yang penting untuk tata air, ataupun lahan gambut yang memiliki kandungan karbon yang tinggi.
Ragam pemanfaatan bentang alam merupakan hasil perkembangan dari waktu ke waktu untuk pertanian, perkebunan, perikanan, agroforestry, pertambangan, pemukiman, yang perlu diimbangi dengan alokasi hutan lindung dan konservasi yang proporsional untuk menjaga ketahanan lingkungan
Oleh karena itu, para pihak yang memanfaatkan bentang alam bertanggung jawab untuk mempertahankan keragaman hayati dengan menyisihkan habitat-habitat alami sebagai aset yang penting untuk kehidupan masa depan. Kegiatan inti Yasiwa difokuskan pada pencapaian pengelolaan konservasi praktis dan efektif untuk keragaman hayati dan habitatnya pada beragam pemanfaatan bentang alam tersebut di atas.
Previous
Next

YASIWA, 2020