Burung paok telah dikenal sebagai jenis burung yang memiliki corak bulu unik dan indah. Salah satunya, paok hijau atau dengan nama latin Pitta sordida. Sesuai dengan namanya, burung ini berwarna dominan hijau zamrud pada bagian tubuhnya. Kira-kira, apa saja yang menarik dari paok hijau ini? Yuk, simak penjelasannya!
Habitat dan Persebaran Paok Hijau
Spesies ini tersebar di berbagai negara di seluruh benua Asia, meliputi India, Himalaya, Thailand, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, dan Indonesia. Sementara di Indonesia, burung paok hijau dapat dijumpai di Sumatera, Nias, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bangka Belitung, dan Papua.
Secara alami, paok hijau tinggal di kawasan dataran rendah hingga pengunungan dengan ketinggian 1500 m dpl. Paok hijau banyak menghabiskan waktu di lantai hutan ketika sedang mencari makan. Burung ini sering kali melompat-lompat, membalikkan dedaunan atau mematuki kayu untuk mencari serangga kecil, kroto atau telur semut, dan ulat hongkong untuk dimakan.
Warna Mencolok Jadi Ciri Khasnya
Paok hijau sangat mudah dikenali karena warna hijau zambrud mencolok pada bagian atas, sayap, hingga bagian dadanya. Terdapat pula warna hitam yang menutupi kepala sampai bagian leher dan perut.
Ciri khas lain dari burung ini, yaitu bagian tunggirnya berwarna merah mencolok hingga bagian ujung ekornya. Paok hijau juga memiliki ukuran sedang yang dapat mencapai 18 – 20 cm, bertubuh gemuk, dan kaki panjang. Namun, memiliki ekor yang sangat pendek, sehingga tampak seperti tidak memiliki ekor.
Punya Kebiasaan Melompat-lompat di Atas Tanah
Paok hijau umumnya hidup di hutan yang memiliki kelembaban baik, sehingga burung ini menyukai hutan basah yang dijadikan sebagai tempat tinggalnya. Uniknya, paok hijau memiliki kebiasaan berjalan melompat-lompat di atas tanah yang tujuannya mencari makanan berupa serangga kecil atau ulat-ulat yang tersembunyi di balik kayu mati, di dalam tanah, maupun dedaunan kering.
Burung ini aktif pada siang hari, sementara pada malam hari akan beristirahat di atas ranting pohon yang bertujuan menghindari predator. Apabila diserang oleh predator, paok hijau akan mengeluarkan suara yang sifatnya mengusir.
Hampir semua jenis paok memiliki sifat pemalu dan pendiam, sehingga sulit untuk dijumpai. Namun, burung ini tidak takut pada makhluk asing yang mendekatinya, termasuk jika didekati oleh manusia.
Burung paok memasuki musim kawin pada bulan Maret, Mei, Juli, dan Desember. Untuk sekali bertelur, paok hijau menghasilkan dua hingga lima butir yang diletakkan pada sebuah sarang berbentuk kubah yang terbuat dari berbagai macam tumbuhan.
Kicauan Burung Paok Hijau
Selain warna yang cantik, burung paok juga memiliki suara kicauan yang khas. Suara kicauannya terdengar indah mengalun-alun. Jika bersuara terdengar bunyinya “peuw-peuw” berulang-ulang dengan interval yang pendek dan bunyi kicauannya seperti siulan ganda.
Paok hijau masuk ke dalam daftar satwa yang dilindungi dan terdaftar pada IUCN tentang spesies terancam punah dengan kategori LC (least Concern) atau sedikit kekhawatiran. Masih banyak pula yang memperdagangkan atau perjualbelikan burung paok ini. Bahkan, ada pula yang masih menjadikannya sebagai hewan peliharaan.konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin (ml).
![Foto burung paok hijau (Pitta sordida) / sumber : eBird](http://yasiwa.org/wp-content/uploads/2023/06/6.1-300x225.jpg)