Ikan jelawat atau Leptobarbus hoeveni adalah salah satu jenis ikan air tawar asli yang berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, ikan air tawar lokal ini memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang cukup tinggi. Jelawat pun sangat digemari sebagai ikan konsumsi oleh masyarakat.
Habitat
Secara alaminya, jelawat hidup di sungai-sungai yang mengalir sepanjang tahun. Jenis ikan ini memerlukan oksigen tinggi dalam lingkungan hidupnya. Spesies ini dapat dijumpai pada sungai Kalimantan dan Sumatera. Selain itu, juga tersebar hingga ke Malaysia dan Thailand.
Ada beberapa tempat yang disukai, di antaranya bagian sungai yang banyak tunggul, terbenam dalam air, bagian yang dinaungi pohon besar, terutama pohon-pohon yang buahnya dapat dimakan jika jatuh ke air.
Morfologi Ikan Jelawat
Jelawat memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang yang menggambarkan ciri khas ikan perenang cepat. Ukurannya bisa mencapai 100 cm, serta berat hingga 10 kg. Bagian kepala atas agak mendatar, mulutnya berukuran sedang, terdapat garis literal tidak terputus, bagian punggung perak kehijauan, dan perut berwarna putih keperakan.
Sementara bagian sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah, dan bagian ekor bawah juga berwarna kemerah-merahan, serta memiliki dua pasang sungut.
Ikan ini termasuk omnivora atau pemakan segala. Namun, jelawat cenderung herbivora, di mana tumbuhan air, buah-buahan, biji, dan dedaunan lembut dari pohon di pinggir perairan menjadi makanan utamanya. Jelawat menyukai makanan yang melayang lalu dimakan dengan cara disambar, tapi ia juga bisa mengambil makanan yang berada di dasar perairan.
Jelawat berupaya ke hulu pada saat awal musim kemarau sekitar bulan Juni – Juli apabila permukaan air mulai turun. Sementara sebaliknya, akan menuju ke hilir setiap permulaan musim penghujan bulan Desember – Januari jika air mulai naik. Uniknya, ikan ini akan lebih gemuk dibandingkan waktu lain di luar musim penghujan.
Terdapat Perbedaan Antara Jantan dan Betina
Ikan betina memiliki perut yang tampak besar dan lembut apabila diraba, serta bagian sirip dadanya halus licin. Jika diurut menuju arah anus akan keluar cairan kekuningan. Sementara ikan jantan memiliki perut langsung, jika diurut menuju anus akan keluar cairan yang berwarna putih (sperma) dan bila diraba bagian sirip dada terasa kasar.
Masa Reproduksi
Ikan jelawat melakukan proses pemijahan pada awal musim penghujan saat air sedang tinggi dan menggenangi daerah sekitar. Umumnya dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali. Biasanya pada anak-anak sungai yang berlubuk dan berhutan bagian pinggirnya.
Ketika menetas, anak-anak ikan banyak ditemui pada genangan air. Bila air surut, anak ikan akan bergerombolan ke arah bagian hulu sungai. Pemijahan juga bisa dilakukan secara buatan dengan cara menyuntikkan hormon ovaprim dan melakukan stripping untuk mendapatkan sel telur dan sperma ikan.
Manfaat Ikan Jelawat
Sebagai ikan konsumsi yang digemari masyarakat, cita rasa dari jelawat memang tidak diragukan lagi. Daging ikannya tebal, lezat, dan gurih sangat cocok diolah menjadi gulai. Nah, menariknya ikan air tawar lokal ini juga mengandung manfaat baik untuk kesehatan, lho! Berikut beberapa manfaatnya.
- Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Gigi
Jelawat mengandung fosfor yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja proses pencernaan makanan sekaligus membantu proses pembuangan zat-zat penting dalam tubuh. Lalu juga membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi agar lebih kuat dan tidak mudah rapuh.
2. Mengandung Antioksidan
Beberapa sumber mengatakan, jelawat mengandung antioksidan yang bisa menjaga kesehatan kulit. Salah satunya, dapat mencegah penyakit yang membuat warna kulit kemerahan, kasar, hingga jerawat juga bisa dicegah apabila mengonsumsinya secara teratur.
3. Kaya Akan Vitamin B1
Ikan jelawat mengandung vitamin B1 tinggi yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh, mengurangi stress, mencegah rasa letih berlebih, dan mudah lelah. Selain itu, juga membantu menjaga saluran pencernaan. Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin (ml)