Sili atau dengan nama latin Macrognathus aculeatus adalah spesies ikan air tawar yang bentuknya panjang menyerupai belut dan berduri. Karena ciri-cirinya yang unik, ikan dаrі famili Mastacembelidae sering disebut juga spiny eel. Lalu, bagaimana morfologi, habitat, keunikan, serta manfaat dari ikan Sili? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Morfologi
Seperti yang sudah dijelaskan, ikan ini mirip seperti belut, bentuknya pipih dengan deretan duri-duri di sekitar punggungnya. Duri tajam tersebut berfungsi sebagai senjata perlindungan dirinya. Tubuhnya bisa memanjang hingga satu meter.
Kemudian, bentuk mulutnya agak kerucut dan bentuk kepalanya meruncing. Warna tubuhnya cokelat kekuningan. Uniknya, ikan ini seperti memiliki motif batik pada tubuhnya berupa bulatan-bulatan hitam. Spesies ini hanya akan berenang saat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ketika bergerak, gerakan badannya tampak meliuk-liuk layaknya ikan berbadan panjang dan pipih lainnya.
Habitat
Ikan Sili banyak dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Spesies ini hidup diperairan air tawar atau sungai dengan dasar yang berlumpur. Habitat aslinya juga dijumpai pada sungai-sungai dangkal dan memiliki arus lambat, serta dasar perairannya berupa dasar muara dengan lumpur berpasir.
Selain itu, kondisi perairan yang ditumbuhi tumbuhan dan tidak terkena matahari secara langsung juga menjadi salah satu tempat yang disukai ikan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 83 spesies, 15 di antaranya berada di sungai air tawar Asia.
Sayangnya, keberadaan ikan ini semakin sedikit dan terancam punah. Hal ini disebabkan pencemaran pestisida dan pemakaian pupuk secara berlebihan ke sungai menjadi faktor terancamnya habitat asli ikan. Ditambah lagi, banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai hingga rusaknya dasar sungai akibat penambangan pasir dan batu.
Makanan
Macrognathus aculeatus termasuk ikan karnivor yang memangsa hewan invertebrata atau tidak bertulang punggung, seperti cacing air, larva serangga, hingga mengonsumsi udang-udangan yang berukuran kecil.
Ia lebih suka mencari makan saat malam hari dan berada di dasar lumpur berpasir. Ikan ini juga memiliki bukaan mulut yang kecil, di mana letak mulutnya mengarah pada bagian bawah tubuh. Maka dari itu, untuk memperoleh makanan menggunakan indera penciuman atau hidung.
Keunikan
Warna tubuh cokelat yang dihiasi corak menyerupai batik menjadi ciri khas dari spesies ini. Tak heran, banyak yang menyukainya terutama komunitas pencinta ikan. Selain itu, tergolong sebagai ikan yang cerdas karena mudah mengenali pemiliknya jika dipelihara dalam akuarium. Harganya pun cukup menggiurkan, bahkan bisa dipatok Rp. 150.000 per ekornya.
Manfaat
Ikan Sili banyak dimanfaatkan sebagai ikan hias karena bentuknya yang pipih, dibalut motif batik yang unik pada tubuhnya, serta tampak indah ketika berenang. Menariknya, ikan ini juga diolah untuk dikonsumsi. Salah satunya, menjadi lauk andalan yang disuguhkan dengan nasi boranan makanan khas Lamongan. Namun, populasinya yang semakin berkurang dan sulitnya dibudidaya membuat harga ikan ini menjadi cukup mahal jika dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin (ml.)
![Ikan Sili (Macrognathus aculeatus) yang ditemukan di Sungai Suwi. Foto: Suimah, Yasiwa](http://yasiwa.org/wp-content/uploads/2023/04/4.1.a-300x180.jpg)
![Ikan sili (Macrognathus aculeatus) sebagai ikan hias. Sumber Foto:www.aquaportail.com](http://yasiwa.org/wp-content/uploads/2023/04/4.1.b-300x225.jpg)