Musang adalah kelompok mamalia karnivora dari suku Viverridae. Hewan ini dapat dijumpai di area pemukiman penduduk, baik di pedesaan maupun perkotaan, untuk mencari makanan. Namun, habitat aslinya ialah hutan sekunder di Wilayah Asia. Ada beberapa jenis musang di Indonesia, salah satunya Musang Linsang (Prionodon linsang). Di lahan basah baru tercatat satu kali saat survey malam di Mesangat.
Persebaran dan Habitat Musang Linsang
Musang Linsang atau dikenal juga Luwak dan Congkak merupakan spesies mamalia asli Indonesia. Linsang dapat dijumpai di beberapa wilayah Indonesia yang meliputi Aceh, Sumatera Barat, Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Selain itu, juga ditemukan di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, hingga Myanmar.
Spesies mamalia ini menghuni hutan hujan tropis pada dataran rendah maupun pegunungan dengan ketinggian 2000 meter dpl. Ia sangat suka tidur di atas pohon bambu dan pohon-pohon rimbun lainnya. Biasanya membuat sarang pada lubang di kayu mati.
Karakteristik Musang
Linsang seringkali dianggap sama dengan berang-berang. Nyatanya, kedua jenis hewan ini berbeda. Linsang lebih menyerupai kucing, sementara berang-berang menyerupai musang. Meskipun tergolong ordo carnivora, tetapi terpisah secara tingkat familili. Linsang dari famili Viverridae dan Berang-berang berfamili Mustelidae.
Sebagai mamalia, linsang adalah hewan nokturnal atau lebih aktif di malam hari. Ia akan mengeluarkan suara-suara yang sering kali dianggap ‘mistis’ pada malam hari untuk berkomunikasi. Spesies semi-akuatik ini dapat bergerak dengan cepat dan cekatan saat di daratan ataupun ketika memanjat di pepohonan.
Ciri-ciri
Prionodon linsang memiliki ukuran tubuh sedang dengan panjang bisa mencapai 35 – 40 cm, panjang ekornya sekitar 30 – 35 cm, dan beratnya mencapai 5 kg. Pada bagian kepalanya tampak agak runcing yang menyerupai kepala kucing. Tubuhnya dipenuhi bulu berwarna kuning keputihan yang disertai belang-belang berupa garis warna hitam. Bagian ekor juga ditumbuhi bulu dengan warna serupa.
Selain itu, ia juga memiliki gigi taring dan kuku tajam yang dapat disembuyikan di bagian telapak kakinya. Kerap kali, karena corak belang hitam, putih dengan tubuh yang panjang disertai ekor yang juga lebih panjang dari tubuhnya membuat mamalia ini termasuk satwa langka dan unik di Indonesia.
Makanan Utama Musang
Meski berlabel hewan karnivora yang memangsa mamalia kecil, seperti burung, katak, hewan pengerat (tikus), dan serangga. Ternyata, Linsang juga memakan buah-buahan, seperti buah coklat atau kakau, pepaya, dan kopi.
Ketika mencari mangsa, Linsang akan mengendap-endap dan merangkak dengan perut yang menyentuh tanah untuk menerkam mangsanya secara tiba-tiba. Selain itu, ia sering berada di puncak pohon untuk memangsa burung maupun hewan kecil lainnya untuk dimakan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, status Linsang pun termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Ditambah lagi, masih adanya aktivitas jual beli yang membuat keberadaannya semakin langka. Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin.(ml)